1.Deskripsi
Kanker hati umumnya merujuk pada kanker hati primer, yaitu tumor ganas yang berasal dari jaringan epitel di dalam hati. Kanker hati biasanya terjadi pada orang dengan penyakit hati kronis dan sirosis hati. Di China, kanker hati adalah salah satu kanker yang paling umum dan menjadi penyebab kematian kedua akibat kanker.
Berdasarkan asalnya, kanker hati terbagi menjadi:
Kanker Hati Primer: Kanker ganas yang berasal dari jaringan epitel di dalam hati.
Kanker Hati Sekunder: Kanker ganas yang berasal dari bagian tubuh lain, yang menyebar ke hati melalui aliran darah atau menyerang hati dari organ di sekitarnya.
Jenis-jenis Kanker Hati Berdasarkan Histologi:
Karsinoma Hepatoseluler: Berasal dari sel-sel hati.
Karsinoma Kolangiokarsinoma Intrahepatik: Berasal dari sel-sel saluran empedu di dalam hati.
Campuran: Kombinasi kedua jenis di atas.
Penyebab :
Kanker hati umumnya terkait dengan penyakit hati kronis. Sebagian besar pasien kanker hati juga mengalami sirosis hati, yang disebabkan oleh hepatitis virus (terutama hepatitis B dan C), konsumsi alkohol berlebihan, atau faktor-faktor lain seperti kebiasaan makan, gaya hidup, lingkungan, obat-obatan, infeksi parasit, dan faktor genetik.
Faktor Risiko Kanker Hati::
Sirosis hati
Hepatitis virus kronis
Riwayat konsumsi alkohol berlebihan
Riwayat keluarga dengan kanker hati
Asupan zat besi berlebihan
Paparan toksin (aflatoksin)
Catatan: Bagi orang yang memiliki faktor risiko di atas, disarankan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan sesuai kebutuhan. Misalnya, pria yang berusia lebih dari 35 atau 40 tahun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan USG perut dan tes Alpha-fetoprotein (AFP) setiap enam bulan. Wanita yang berusia lebih dari 45 atau 50 tahun juga disarankan untuk menjalani pemeriksaan yang sama setiap enam bulan.
2.Gejala
Gejala kanker hati sering tidak muncul pada tahap awal, namun seiring perkembangan tumor, gejala berikut mungkin muncul:
Nyeri di perut kanan atas (paling umum), terasa seperti nyeri tumpul atau tekanan, sering disertai rasa lelah dan kembung.
Penurunan berat badan atau kurus;
Tidak dapat makan makanan berlemak, nafsu makan menurun;
Demam, kadang ringan, kadang mencapai 39°C atau lebih
Pembengkakan pada kaki atau perut
Bagian putih mata atau kulit menjadi kuning, kulit terasa gatal, dan terdapat benjolan yang bisa dirasakan di perut bagian atas.
Mual dan muntah
Kelemahan dan kelelahan di seluruh tubuh.
Feses berwarna putih atau pucat.
3. Diagnosis
Pemeriksaan Fisik: Dokter akan memeriksa perut untuk menilai apakah ada nyeri, kembung, atau pembesaran hati, yang berguna untuk pemahaman awal mengenai kondisi pasien.
Tes Darah: Utamanya adalah pemeriksaan Alpha-fetoprotein (AFP), yang merupakan penanda spesifik untuk diagnosis karsinoma hepatoseluler. Di Tiongkok, sekitar 60% pasien kanker hati primer menunjukkan peningkatan AFP yang signifikan (>400 ng/mL).
Pemeriksaan Pencitraan: Meliputi USG, CT Scan, atau MRI hati.
Biopsi Hati: Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan jarum halus yang dipandu dengan USG ataupun CT untuk mengambil sampel jaringan dari area yang dicurigai kanker. Sampel tersebut kemudian diperiksa di laboratorium. Jika ditemukan sel kanker, maka diagnosis kanker hati dapat dipastikan. Prosedur ini bersifat invasif dan biasanya dilakukan jika metode lain tidak dapat memberikan diagnosis yang jelas.
Stadium Kanker Hati::
Ⅰa:Tumor berukuran ≤ 5 cm, hanya ada satu tumor, tanpa invasi pembuluh darah dan tanpa penyebaran ke bagian luar hati.
Ⅰb:Tumor berukuran > 5 cm, hanya ada satu tumor, tanpa invasi pembuluh darah dan tanpa penyebaran ke luar hati, atau tumor berukuran ≤ 3 cm dengan jumlah 1-3 tumor, tanpa invasi pembuluh darah dan tanpa penyebaran ke luar hati.
Ⅱa:Tumor berukuran > 3 cm, jumlah tumor 1-3, tanpa invasi pembuluh darah dan tanpa penyebaran ke luar hati.
Ⅱb: Jumlah tumor ≥ 4, tanpa invasi pembuluh darah dan tanpa penyebaran ke luar hati.
Ⅲa:Terdapat invasi pembuluh darah, tanpa penyebaran ke luar hati.
Ⅲb:Terdapat penyebaran ke luar hati.
Ⅳ:Tidak peduli ukuran tumor, adanya invasi kanker, atau penyebaran, fungsi hati dinyatakan dalam kategori Child-Pugh C.
4.Pengobatan
Pasien kanker hati dapat berkonsultasi di bidang onkologi, bedah hati, atau bedah umum. Kanker hati kurang responsif terhadap radioterapi dan kemoterapi, sehingga metode pengobatan yang umum digunakan adalah:
Operasi Pengangkatan: Mengangkat tumor hati beserta jaringan di sekitarnya. Tingkat kelangsungan hidup lima tahun setelah pengangkatan secara radikal lebih dari 60%, dan ini masih merupakan pilihan utama.
Transplantasi Hati: Cocok untuk pasien yang tidak dapat dioperasi. Setelah menemukan donor hati yang sesuai, transplantasi hati dapat dilakukan. Ini adalah satu-satunya metode yang dapat menyembuhkan kanker hati secara permanen.
Ablasi Radiofrekuensi: Utamanya digunakan untuk pasien dengan tumor berukuran ≤ 3 cm, di mana suhu tinggi digunakan untuk membunuh sel tumor lokal dengan cepat dan efektif. Ini adalah metode ablasi minimal invasif yang paling umum digunakan untuk kanker hati.
Embolisasi: Merupakan jenis terapi intervensi yang cocok untuk kanker hati lanjut yang tidak ingin atau tidak dapat dioperasi, atau untuk kanker hati primer dengan ukuran besar. Terapi ini dilakukan untuk memperkecil tumor sebelum operasi; juga digunakan sebagai terapi tambahan setelah operasi untuk mencegah kekambuhan.
Pengobatan: Terutama mencakup obat kemoterapi (obat kemoterapi yang umum digunakan antara lain oxaliplatin, gemcitabine, dan fluorouracil) serta terapi target (terutama untuk pasien lanjut, sering menggunakan sorafenib dan lenvatinib yang memiliki efek antikanker). Inhibitor titik pemeriksaan imun yang digabungkan dengan lenvatinib direkomendasikan sebagai pengobatan untuk kanker hati lanjut.
5. Pencegahan
Melalui langkah-langkah berikut, risiko terjadinya kanker hati dapat diturunkan atau kanker hati dapat terdeteksi lebih awal:
Perhatikan kebersihan makanan dan minuman, hindari mengonsumsi makanan yang berjamur, seperti kacang tanah, gandum, kedelai yang berjamur, dan juga hindari minum air dari kolam yang rentan tercemar alga, serta menghindari kontak dengan racun dan mencegah penyakit parasit hati;Sesuaikan pola makan: Kurangi makanan berlemak tinggi, perbanyak makanan yang kaya vitamin dan serat, seperti buah-buahan, sayuran;
Olahraga: Melakukan olahraga secara teratur, terutama bagi orang yang obesitas, dapat menurunkan risiko terjadinya kanker.
Berhenti minum alkohol, berhenti merokok;
Lakukan pencegahan dan pengobatan yang benar terhadap penyakit hati kronis: seperti hepatitis virus, fibrosis hati, sirosis, dll., sesuai dengan aturan vaksinasi hepatitis B;
Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan: Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga, sirosis, hepatitis virus, dan faktor risiko tinggi lainnya, disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, minimal setiap 6 bulan sekali.
【Sumber Referensi】
肝癌症状_病因_治疗方法_鉴别_专家咨询|丁香医生 (dxy.com)
肝癌 - 症状与病因 - 妙佑医疗国际 (mayoclinic.org)
Kami bekerja sama dengan rumah sakit dan spesialis terkemuka untuk memberi Anda layanan medis lintas batas berkualitas tinggi
(Indonesia)
Tel: +62 21 5200 392
Mob(whatsapp) :(+62)0821 1809 4013 / 082118094014
Email : jingkaihospital@gmail.com / jingkaicell@gmail.com
Alamat:Menara Duta Building Lantai 5 Wing D Jl. H. R. Rasuna Said Kav B/9, RT.003 /
RW.007, Kuningan, Jakarta Selatan 12910
Instagram : jingkaihospitalid
(Vietnam)
Địa chỉ bệnh viện:Số 52, Đoạn phía Nam Đại lộ Hoàng Hưng, Khu Phát triển
(Tiongkok)
地址:长沙经济技术开发区黄兴大道南段52号
Copyright @Rumah Sakit Jing Kai Sa All Rights Reserved.