Baru-baru ini, suhu udara di Changsha, Tiongkok telah menurun secara perlahan dan kejadian penyakit serebrovaskular akut pada kelompok usia menegah hingga usia tua telah meningkat. Ny. Li Dia Dia (李嗲嗲), yang tinggal di Changsha, merasa pusing belakangan ini, dengan tekanan darah yang berfluktuasi (tidak stabil), dan rasa kebas di anggota tubuh bagian kiri. Keluarga-keluarga mereka menjadi khawatir jika dia terkena stroke, jadi keluarga mereka membawa ke Rumah Sakit Changsha Jingkai. Setelah pemeriksaan dilakukan oleh dokter saraf, hasil pemeriksaan awal dicurigai adanya kemungkinan ateriosklerosis serebral dengan stenosis vaskular serebral lokal, dan pasien direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan digital subtraction angiography (DSA).
Pada saat ini, semua anggota keluarganya sangat bingung. Mereka merasa bahwa mereka telah melakukan pemeriksaan USG karotis dan MRI kepala. Mengapa kita perlu melakukan pemeriksaan DSA? Alat seperti apakah DSA?
Saya menerka masih terdapat banyak orang yang belum mengetahui terkait alat DSA, seperti anggota keluarga Ny. Li Dia Dia. Mereka sangat terbiasa dengan alat pemeriksaan seperti CT, USG karotid, X-ray, dan jenis pemeriksaan lainnya yang disebutkan oleh dokter. Tetapi, mereka bingung ketika diperkenalkan dengan alat yang bernama DSA. Untuk merespon banyak pertanyaan dari pasien-pasien dan keluarga mereka, hari ini kita akan mempopulerkan ilmu pengetahuan ini kepada semua orang.
1. Apa itu DSA?
DSA merupakan kepanjangan dari digital subtraction angiography. Alat ini merupakan cara pemeriksaan yang bersifat minimal invasif. Selubung pembuluh darah dimasukkan melalui arteri femoralis atau arteri radialis, dan kateter angiografi dimasukkan melalui selubung pembuluh darah. Kateter diarahkan menuju pembuluh darah di otak dengan bantuan kawat pemandu, dan zat pewarna kontras yang mengandung iodium disuntikkan melalui kateter. Jalur pembuluh darah yang dilalui oleh zat pewarna kontras dipotret secara terus-menerus. Kemudian, hasil dalam bentuk video didapatkan dengan alat pencitraan menggunakan bantuan komputer disebut sebagai digital subtraksi angiografi dari pembuluh darah otak. DSA dapat mengamati morfologi pembuluh darah otak secara dinamis dari berbagai sudut, termasuk apakah terdapat penyempitan (stenosis) dan derajat penyumbatannya, aneurisma, kompensasi sirkulasi kolateral, trombosis sinus vena serebral dan lain-lain. DSA merupakan standar baku emas untuk mendiagnosa penyakit-penyakit pada pembuluh darah otak.
Sumber Gambar: Artikel Publikasi RS Changsha Jingkai
2. Mengapa kita membutuhkan pemeriksaan DSA?
Bila dibandingkan dengan beberapa metode pemeriksaan yang digunakan secara umum seperti USG karotid, CT angiografi (CTA) atau magnetic resonance angogiography (MRA), angiografi serebral memiliki keunggulan beberapa keunggulan dalam hal tingkat kejelasan, akurasi, dan lebih komprehensif.
Setelah angiografi serebral dilakukan, dokter mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai jumlah, lokasi, ukuran, dan bentuk dari lesi pembuluh darah, dan hubungan mereka dengan pembuluh darah sekitar. Hal ini memungkinkan prediksi dan analisa awal terhadap perkembangan penyakit, risiko pendarahan serebral, risiko infark serebral dan faktor-faktor lain sehingga membantu untuk memutuskan apakah intervensi diperlukan dan bagaimana cara melakukan intervensi, yang pada akhirnya mengarah pada penentuan rencana pengobatan yang lebih baik untuk pasien.
3. Apakah pemeriksaan DSA membutuhkan pembedahan?
Dokter subspesialis neurointervensi, teknisi pencitraan, dan perawat sirkulasi bekerja bersama dengan menggunakan DSA untuk memasukkan kateter dan kawat pandu yang didesign secara khusus dan setipis rambut ke dalam tubuh. Sayatan (titik tusuk) hanya sebesar butiran beras dan tanpa harus memotong jaringan tubuh, banyak kondisi yang sebelumnya memiliki hasil pengobatan yang buruk atau tidak dapat diobati atau memerlukan bedah otak terbuka, sekarang semuanya dapat diobati. Kondisi-kondisi ini termasuk penyakit seperti stenosis arteri serebral dan infark serebral, pecahnya aneurisma dan pendarahan otak, malformasi arteri vena, dan trombosis sinus vena intracranial. Melalui pembedahan intervensi, kondisi-kondisi kritis ini dapat diobati tepat waktu atau berkurang tingkat keparahannya.
Oleh sebab itu, DSA dan pengobatan intervensi memiliki keunggulan-keunggulan seperti sifatnya yang non invasif, trauma yang minimal, pemulihan cepat, hasil yang baik, dan risiko bedah yang relatif lebih rendah.
4. Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan DSA?
a. Pasien dengan infark serebral, stroke mini (TIA), atau dicurigai adanya lesi vaskular intrakranial.
b. Pasien yang dicurigai mengalami stenosis atau penyumbatan arteri karotis berdasarkan pemeriksaan USG Color Doppler bagian leher atau transcranial doppler (TCD).
c. Pasien dengan penyempitan, penyumbatan, dan aneurisma pembuluh darah otak, malformasi arteri vena, fistula arteriovenosa seperti yang ditunjukkan dengan MRA atau CT angiografi (CTA).
d. Pasien dengan pendarahan subaraknoid, pendarahan intraserebral atau pendarahan intraventrikel.
e. Pasien dengan kemungkinan penyakit Moyamoya, seperti yang diindikasikan oleh pencitraan melalui CT atau MRI.
f. Pasien dengan penyakit serebrovaskular iskemik akut yang membutuhkan trombolisis
g. Pasien dengan penyumbatan arteri okulomotor akut.
h. Pasien yang dicurigai mengalami thrombosis sinus vena intrakranial.
i. Pasien dengan sakit kepala yang disertai dengan tinnitus, proptosis pulsatil unilateral (eksoftalmus pulsatil)
Sumber Gambar: https://id.pinterest.com/pin/604608318719535704/
j. Pasien dengan jenis tumor otak yang direncanakan untuk reseksi.
k. Pasien dengan lesi yang memiliki banyak pembuluh darah lainnya di kepala dan wajah yang membutuhkan reseksi.
5. Catatan mengenai DSA
a. Pemeriksaan pra-pembedahan: EKG, rontgen dada, pemeriksaan darah rutin, fungsi koagulasi, fungsi faal hati dan ginjal, pemeriksaan elektrolit, pemeriksaan penyakit menular dan lain sebagainya. Pada umumnya, sebelum dilakukan pembedahan, tidak diizinkan untuk makan dan minum (puasa).
b. Saat pemeriksaan angiografi, pasien seharusnya tetap tenang dan tidak menggerakkan kepalanya dengan sengaja.
c. Setelah pemeriksaan angiografi, kamu harus tetap berbaring dan membiarkan bagian kaki yang ditusuk agar tidak bergerak setidaknya selama 6 jam, dan tetap diam di ranjang selama 12 hingga 24 jam. Selama masa ini, pasien tetap buang air kecil dan besar di ranjang, dan menghindari mengejan saat defekasi. Jika defekasi sulit dilakukan, berkonsultasilah dengan dokter untuk penggunaan laksatif, untuk menghindari pendarahan pada daerah tusukan karena naiknya tekanan intrabdomen.
l. Setelah pembedahan, amati dengan seksama daerah tusukan apakah terdapat pendarahan, hematoma, dan pulsasi arteri distal, mendeteksi abnormalitas tepat waktu dan ditangani tepat waktu. Pasien harus banyak minum air setelah prosedur untuk membantu pengeluaran zat pewarna kontras.
6. Apakah DSA memiliki risiko?
Walaupun DSA termasuk metode pemeriksaan yang relatif aman, DSA masih memiliki beberapa risiko, seperti:
a. Pendarahan, hematoma, atau infeksi di tempat tusukan.
b. Reaksi alergi terhadap agen kontras, yang dapat mencakup gejala seperti ruam, gatal, kesulitan bernapas.
c. Komplikasi kardiovaskular pada beberapa pasien, seperti aritmia atau infark miokard.
d. Penurunan fungsi ginjal pada beberapa pasien, terutama yang memiliki gangguan fungsi ginjal sebelumnya. Namun, kejadian risiko ini umumnya rendah. Dokter akan melakukan penilaian pra-operasi yang menyeluruh terhadap kondisi pasien dan mengambil langkah pencegahan yang tepat untuk meminimalisir risiko.
Kesimpulannya, DSA adalah alat penting untuk mendiagnosis penyakit pembuluh darah otak. Alat ini memberikan informasi pembuluh darah yang intuitif dan akurat kepada dokter, membantu untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan pengobatan yang tepat. Di bawah panduan profesional dan SOP yang ketat dari dokter, pasien dapat menjalani pemeriksaan dengan percaya diri, memastikan perlindungan yang tepat untuk kesehatan pembuluh darah otak.
Koresponden: Chen Xiaoxuan
Editor: Zhou Shinan
Penerjemah Bahasa Indonesia: Steven Limbara
Peninjau Pertama: Yang Qiming
Peninjau Kedua: Gao Xiaoping
Peninjau Bahasa: Agnes Vianny
Kami bekerja sama dengan rumah sakit dan spesialis terkemuka untuk memberi Anda layanan medis lintas batas berkualitas tinggi
(Indonesia)
Tel: +62 21 5200 392
Mob(whatsapp) :(+62)0821 1809 4013 / 082118094014
Email : jingkaihospital@gmail.com / jingkaicell@gmail.com
Alamat:Menara Duta Building Lantai 5 Wing D Jl. H. R. Rasuna Said Kav B/9, RT.003 /
RW.007, Kuningan, Jakarta Selatan 12910
Instagram : jingkaihospitalid
(Vietnam)
Địa chỉ bệnh viện:Số 52, Đoạn phía Nam Đại lộ Hoàng Hưng, Khu Phát triển
(Tiongkok)
地址:长沙经济技术开发区黄兴大道南段52号
Copyright @Rumah Sakit Jing Kai Sa All Rights Reserved.