Dalam dunia medis yang penuh keajaiban, sel punca mesenkim (mesenchymal stem cells) bagaikan peri dengan kekuatan sihir yang besar, membawa kemungkinan yang tak terbatas untuk kesehatan manusia. Sel punca mesenkim memiliki kemampuan untuk memperbarui diri dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang membuatnya memiliki aplikasi klinis yang sangat potensial. Mereka seperti kera sakti yang memiliki kemampuan ajaib.

Sel punca mesenkim (mesenchymal stem cells) merupakan sel punca yang dapat mengalami diferensiasi menjadi jaringan tulang rawan, jaringan lemak, dan sel tulang (osteosit). Mereka dapat ditemukan dalam berbagai bagian tubuh, tapi umumnya diisolasi dari jaringan sumsum tulang.

Sumber gambar: https://bioscience.lonza.com/lonza_bs/ID/en/mscs-mesenchymal-stem-cells

Artritis reumatoid (rheumatoid arthritis) yang dikenal sebagai “kanker yang tidak disembuhkan”, merupakan penyakit autoimun kronis yang membawa penderitaan tak terhingga bagi pasien. Namun, sel punca mesenkim telah menjadi harapan baru dalam pengobatan artritis reumatoid. Sel-sel ini dapat menemukan dan memperbaiki jaringan sendi yang rusak dalam tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa sel punca mesenkim (mesenchymal stem cells) dapat mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi, meningkatkan sekresi sitokin anti-inflamasi, dan memperbaiki artritis reumatoid melalui mekanisme seperti menghambat sel-sel berbahaya dan meningkatkan sel-sel yang bersifat protektif atau menguntungkan bagi tubuh. Kasus klinis juga mengonfirmasi bahwa baik pengobatan transfusi sel punca mesenkim (mesenchymal stem cells) autolog maupun sel punca mesenkim yang berasal dari tali pusar dapat memperbaiki gejala pasien tanpa menyebabkan efek samping yang serius.

Diabetes tipe 1 juga merupakan salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh umat manusia. Sel-sel kekebalan tubuh sendiri akan menghancurkan sel β (dibaca beta) pankreas, sehinggal menyebabkan tubuh mengalami kekurangan hormon insulin. Sel punca mesenkim (mesenchymal stem cells) tidak hanya dapat mengatur sistem kekebalan yang tidak seimbang, tetapi juga dapat berdiferensiasi menjadi sel yang memproduksi insulin, membangun kembali fungsi sekresi insulin dari dalam tubuh serta mengembalikan kadar gula darah menjadi normal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa transplantasi sel punca mesenkim (mesenchymal stem cells) efektif dalam pengobatan diabetes tipe 1. Beberapa pasien bahkan dapat menghindari suntikan insulin dalam jangka waktu tertentu, dengan pengurangan dosis insulin harian mereka, dan tidak ada reaksi buruk yang diamati.

Multiple sclerosis merupakan penyakit demielinasi sistem saraf pusat yang sering dijumpai, di mana pasien kehilangan berbagai fungsi tubuh. Sel punca mesenkim juga menunjukkan efek positif dalam pengobatan multiple sclerosis. Uji klinis yang melibatkan injeksi sel punca mesenkim secara intratekal atau intravena yang berasal dari sumsum tulang autolog menunjukkan perubahan positif dalam kondisi pasien dengan perbaikan kekuatan otot dan fungsi kandung kemih, serta tidak ada efek samping serius yang diamati.

Sumber gambar:https://www.dvcstem.com/post/what-are-mesenchymal-stem-cells

Penyakit lupus (Systemic Lupus Erythematosus/SLE) adalah penyakit autoimun inflamasi yang bersifat kronis. Sel punca mesenkim (mesenchymal stem cells), dengan kemampuan regenerasi jaringan, menghambat peradangan, dan mengatur sistem imun tubuh, telah menjadi “alat ampuh” untuk mengobati penyakit lupus. Konsensus para ahli dengan tegas menyatakan bahwa terapi sel punca mesenkim untuk penyakit lupus dapat dikategorikan aman dan efektif, secara signifikan meningkatkan hasil terapi pasien, kualitas hidup, dan prognosis.

Penyakit radang usus (inflammatory bowel disease/IBD) juga merupakan penyakit kronis, dan terapi stem cells telah membawa harapan baru bagi pengobatan penyakit ini. Melalui mekanisme seperti modifikasi sistem imunitas dan rekonstruksi imunitas tubuh, stem cells dapat meredakan peradangan pada lapisan mukosa dari usus. Penelitian klinis telah mengonfirmasi bahwa transplantasi stem cells efektif untuk penyakit radang usus yang sulit diobati, membantu meredakan gejala, dan menjaga kondisi pasien tetap stabil.

Selain itu sel punca mesenkim dapat berdiferensiasi menjadi sel hati (hepatosit), ikut berperan dalam pemulihan dan rekonstruksi fungsi liver, mengurangi radang pada liver (hepatitis), dan memperbaiki fungsi liver.

Sebagai kesimpulan, sel punca mesenkim (mesenchymal stem cells) bagaikan “repair kit” tubuh, yang memainkan peran krusial dalam memperbaiki kerusakan sendi, merekonstruksi fungsi sekresi insulin, memperbaiki sistem saraf, mengatur fungsi imunitas, memperbaiki usus, dan mengembalikan fungsi liver. Dengan kemajuan teknologi medis yang terus berlanjut, sel punca mesenkim (mesenchymal stem cells) pasti akan terus membawa lebih banyak kejutan bagi kesehatan manusia, dan menjadi berkah bagi banyak pasien. Mari kita nantikan bagaimana sel punca mesenkim (mesenchymal stem cells) menciptakan lebih banyak keajaiban di masa depan.

Penulis: BOYIYA

Penerjemah: Steven Limbara

Editor Bahasa: Agnes Vianny